WELCOME TO CINDERELLAND BY MEGARINI DINDA SAPUTRI! HOPE YOU ENJOY ON MY BLOGGER

Minggu, 13 Agustus 2017

CERITA INSPIRASI TOKOH KEMERDEKAAN "SUPRIYADI"


Hari ini saya akan menuliskan artikel tentang inspiring story pahlawan kemerdekaan Indonesia bernama Supriyadi yang terkenal dalam Pemberontakan PETA di Blitar. Mungkin yang sangat menyukai sejarah pasti mengetahui pahlawan ini dari buku dan pastinya pahlawan ini sangat terkenal dengan kehilangan dirinya yang masih sangat misterius karena sampai sekarangpun beliau belum ditemukan. Pada saat ini banyak sekali yang mengaku Supriyadi atau banyak orang menduga bahwa Supriyadi memang masih hidup tapi sampai sekarang pun belum ada kejelasan yang pasti.

Sebelum saya memulai artikel tentang inspiring story dari Supriyadi saya akan mengenalkan biografi dari Surpiyadi terlebih dahulu secara singkat. Supriyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Sodancho Soeprijadi. Beliau diketahui lahir pada 13 April 1923 di Jawa Timur yang ketika itu masih dalam masa kependudukan Hindia Belanda. Ayahnya bernama Raden Darmadi yang dikenal sebagai Bupati Blitar saat kemerdekaan Indonesia. Ibu Supriyadi bernama Raden Roro Rahayu yang merupakan keturunan bangsawan yang wafat ketika Supriyadi masih kecil dan kemudian diasuh oleh ibu tirinya yang bernama Susilih.

Supriyadi mulai mengenyam pendidikan pertamanya dengan bersekolah di ELS (Europeesche Lagere School) yang setara dengan sekolah dasar. Tamat dari sana, ia kemudian masuk sekolah di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setingkat SMP. Dari situ ia kemudian melanjutkan pendidikannya di MOSVIA (Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren) yang merupakan sekolah untuk kaum bangsawan yang dididik untuk menjadi pegawai pemerintahan atau pamong praja pada masa kolonial Belanda. Namun belum lulus dari sekolah tersebut, tentara Jepang kemudian menduduki Indonesia. Supriyadi kemudian bersekolah di SMT (Sekolah Menengah Tinggi) dan juga ikut dalam latihan militer yang diadakan oleh Jepang yang dikenal dengan nama Seinindojo di wilayah Tangerang.

Tahun 1943, Ketika Jepang mulai membentuk pasukan PETA (Pembela Tanah Air) yang pasukannya terdiri dari pemuda Indonesia, Supriyadi kemudian ikut masuk. Dengan latihan militer yang keras yang diikuti oleh Supriyadi, membuat ia kemudian mendapat pangkat sebagai Komandan Peleton atau Shodancho yang kemudian dikenal dengan sebutan Shodancho Supriyadi. Kemudian Jepang menugaskan Supriyadi untuk ditugaskan di Blitar, Jawa Timur. Ia membawahi pasukan Peleton I dan Kompi III yang bertugas memberi bantuan senjata berat. Selain itu Supriyadi juga ditugaskan untuk mengawasi para pekerja paksa romusha. Melihat penderitaan berat rakyat Indonesia yang dipaksa bekerja sebagai Romusha membuat Supriyadi kemudian nekat untuk mengadakan pemberontakan yang kemudian dikenal dengan nama pemberontakan PETA di Blitar.

Berikut tadi adalah biografi singkat dari Supriyadi walaupun singkat tapi pembaca dapat mengetahui kronologi Supriyadi dalam Pemberontakan PETA di Blitar. Dan karena saya sudah menulis biografi dari pahlawan yang membuat saya sangat terinspirasi kali ini saya akan menjelaskan dalam artikel saya yaitu alasan mengapa saya bisa terinspirasi dari pahlawan nasional Supriyadi.

Jadi, alasan saya memilih kisah dari inspirasi saya dengan tokoh kemerdekaan Supriyadi karena alasan pertamanya pastinya karena saya sangat mengidolakannya mungkin kebanyakan idolanya adalah Ir. Soekarno dalam pahlawan kemerdekaan karena memang jelas kalau bukan karena beliau pasti Indonesia tidak akan merdeka. Namun, saya lebih menyukai pahlawan Supriyadi karena menurut saya kisah dari pahlawan Supriyadi ini sangat unik karena keberadaannya yang masih sangat misterius itu sampai sekarang membuat saya selalu penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan pahlawan Supriyadi. Dulu ketika masih bersekolah setiap ada tugas menulis biografi pahlawan kemerdekaan pasti saya akan selalu memilih Supriyadi. Bukan itu saja alasan menginspirasikan Supriyadi, pahlawan Supriyadi adalah salah satu pahlawan muda yang dipercaya Bung Karno, ia pula yang menyulut perjuangan para pemuda di seluruh Indonesia. Supriyadi adalah figur pemimpin yang hebat meski kala itu usianya baru 20-an tahun, saya sangat bangga dengan beliau karena jarang sekali bahkan tidak ada untuk di jaman sekarang umur 20 tahun ingin menjadi pemimpin dalam pemberontakan.

Saya juga terinspirasi beliau karena walaupun beliau bertugas menjadi pemimpin gerakan PETA di Blitar, jadi pentolan PETA, sudah mendapat gelar jabatan shondancho, lalu ia juga bertugas menjadi pengawas romusha atau pekerja yang dipaksa membangun jalan, dan benteng di Blitar namun karena beliau tetap berasal dari Indonesia hatinya tetap tidak tega melihat saudara sendiri dari Indonesia selalu dipaksa bahkan kadang tak diberi makan dengan layak hingga banyak yang mati beliau pun geram dan beliau memutuskan untuk mengadakan pemberontakan walaupun ia pemimpin gerakan PETA tapi ia masih berasal dari Indonesia bagaimanapun saudara-saudara Indonesianya telah disiksa ia akan tetap selalu memilih saudara-saudaranya dan membalaskannya kepada Jepang atas apa yang telah dilakukan oleh Jepang kepada saudara-saudaranya sendiri. Saya sangat bangga dengan Supriyadi karena ia tetap selalu setia pada saudara-saudaranya walaupun ia sudah memangku jabatan tinggi di PETA bahkan ia sangat berani demi membela saudara-saudaranya sendiri.

Pada saat Bung Karno datang ke Blitar, Supriyadi dan pasukannya langsung menghadap. Mereka menceritakan semua rencana yang telah disusun dengan matang. Saat itu Bung Karno memperingatkan Supriyadi tentang dampak pemberontakannya. Namun ia tetap bersikeras jika pemberontakan ini akan berhasil. Tepatnya pada 14 Februari 1945, tentara PETA di Blitar memberontak. Namun sayang, Jepang terlalu hebat dan pandai untuk dikelabuhi. Akhirnya banyak dari mereka yang ditangkap dan diadili. Beberapa dihukum mati dan yang lain di penjara. 

Saat persidangan berlangsung, Supriyadi tidak nampak. Ia hilang dan tidak ditemukan hingga sekarang. Terakhir kali ia terlihat di Dukuh Panceran, Ngancar saat perundingan antara pemberontak dan tentara Jepang menghasilkan kesepakatan. Namun banyak yang meyakini bahwa Supriyadi masih hidup namun bersembunyi dari kejaran tentara Jepang. Ada juga yang mengatakan bahwa Supriyadi tewas tertembak oleh tentara Jepang ketika pemberontakan berlangsung namun jasadnya tidak pernah ditemukan sama sekali. Inilah yang kemudian masih menjadi misteri sampai sekarang mengenai keberadaan dari Supriyadi yang dikenal sebagai otak atau pimpinan dari pemberontakan tentara PETA di Blitar. 



Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada bulan agustus 1945, pada bulan september, presiden Soekarno kemudian mengangkat Supriyadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat hingga kemudian posisinya digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo sebagai Menteri Keamanan Rakyat. Bahkan Ir. Soekarno ketika itu menunjuk Supriyadi sebagai Panglima Tentara Indonesia namun ia tak pernah muncul dan digantikan oleh Jenderal Sudirman dan keberadaannya masih menjadi misteri.

Mungkin banyak yang kurang terinspirasi dengan kisah beliau karena sangat singkat dan gagal namun saya tetap bangga kepada beliau karena di usia 22 tahun beliau tetap berani mengambil risiko apapun yang akan terjadi pada dirinya jika beliau tetap meneruskan pemberontakan ini namun beliau tetap teguh pada pendiriannya ia tetap ingin membalaskan apa yang Jepang telah perbuat kepada saudara-saudaranya sendiri beliau tetap berani, optimis atau percaya diri, dan pantang menyerah serta tetap mencoba apapun hasilnya yang terpenting beliau sudah berusaha dan berniat untuk membela saudara-saudaranya yang ditindas semena-mena oleh Jepang. Walaupun hasilnya gagal dan bahkan keberadaan beliau sampai saat ini masih misterius namun saya sangat bangga dengan beliau bahwa ia tetap teguh pada pendirian di umur nya yang sangat muda ia rela berkorban demi membela saudara-saudaranya sendiri.

Dan untuk menghormati jasa-jasanya, kemudian pemerintah Indonesia melalui presiden Soeharto mengangkat Supriyadi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Kepres No. 063/TK/1975 yang ditetapkan pada tanggal 9 agustus 1975.

Hikmah yang saya bisa ambil dari kisah beliau adalah “kesetiaannya pada saudara-saudaranya”, “keberaniannya dalam membela saudara-saudarannya apapun risikonya”, “optimis dan pantang menyerah”, dan “teguh dalam pendiriannya untuk membela saudara-saudaranya”.

Jujur saja jika ada penelitian tentang Supriyadi saya sangat tertarik ikut karena menurut saya keberadaannya sampai saat ini benar-benar misterius padahal beliau adalah kunci kronologi pemberontakan PETA di Blitar. Namun, saya akan selalu tunggu kabar tentang beliau yang masih sangat misterius ini memang ada kemungkinan beliau masih hidup namun kemungkinan juga beliau sudah wafat tidak ada yang mengetahui dan tidak ada yang bisa membuka kemisteriusan keberadaan beliau sampai saat ini. Dan menurut saya kisah dari pahlawan Supriyadi ini sangat menarik untuk dibaca dan membuat saya sangat terinspirasi dengan kisah beliau. 

Demikian artikel tentang cerita inspirasi saya kepada tokoh kemerdekaan Indonesia yaitu Supriyadi. Semoga inspiring story ini bisa bermanfaat untuk teman – teman dan semoga kalian bisa mengamalkan hikmah dari kisah ini dalam kehidupan kalian sehari-hari. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Terima kasih karena sudah membaca artikel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar